Minggu, 29 Maret 2009

tenik persentasi

Ini adalah materi yang saya dapatkan dari dosen saya:

Pendahuluan 
 
Memberikan presentasi saat ini sudah merupakan bagian yang penting dalam kehidupan 
seorang eksekutif. Keterampilan yang tinggi dalam hal ini akan menjadi aset utama bagi 
seseorang yang sedang meniti jalur karirnya. 
 
Presentasi merupakan alat komunikasi tangguh dalam usaha untuk menyampaikan 
laporan atau keterangan mengenai apa saja yang merupakan tanggung jawab seseorang, 
baik itu merupakan barang ataupun jasa. 
 
Presentasi juga dapat digunakan untuk menunjukkan kemampuan, karena dari cara 
seseorang memberikan presentasi dapat dinilai seberapa jauh ia menguasai bidang yang 
dikelola. 
 
 
Tujuan 
 
- Mempersiapkan diri sehingga sikapnya akan menunjang pembawaan presentasinya 
- Mempersiapkan materi presentasi sehingga menarik perhatian orang yang dituju 
- Menggunakan teknik-teknik khusus agar presentasi mencapai maksud dan tujuan si 
pembawa 
- Mengenali masalah-masalah dalam memberi presentasi dan bagaimana 
menanggulanginya 
 
 
Cakupan 
 
- Manfaat presentasi yang efektif 
- Kerangka kerja presentasi 
- Sikap pemberi presentasi 
- Pelaksanaan presentasi 
- Alat bantu presentasi 
- Teknik menanggapi 
- Masalah-masalah khusus dalam presentasi 
- Teknik-teknik khusus 
- Menutup presentasi 
 
 
 
 
 
 
Persiapan 
 
- Buatlah kerangka utama presentasi, perhatikan tujuan, audience, ruangan, sarana, 
materi yang akan disampaikan, waktu yang tersedia. 
- Bandingkan dengan minat pendengar 
- Ketahui karakteristik dan dasar pengetahuan pendengar : 
  Pembukaanmu harus "menggiring" pendengar pada satu pemikiran. 
  Dari pembukaan ini, tunjukkan pendapat/topik yang akan disampaikan. 
  Kemudian mulailah memasuki argumentasi. 
 
Melihat poin di atas, persempit topik presentasi menjadi beberapa pemikiran utama. 
 
Latihlah presentasi, melakukan rekaman video/kaset, simulasi dengan tim, simulasi 
dengan ‘dummy’ pendengar 
 
 
Teknik Presentasi 
 
Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan guyonan yang 
relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh atau peristiwa yang dramatik. 
 
Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan presentasi. 
 
Lakukan kontak mata dengan pendengar. 
 
Presentasikan topik dengan menggunakan suara yang ramah/akrab dan terdengan jelas 
bukan berarti keras, tapi beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata. 
 
Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan 
menuju ke pemikiran yang lain. 
 
Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka. 
 
Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah dipresentasikan. 
Dapat ditambahkan pada beberapa presentasi bisnis di akhiri juga dengan pembagian 
hadiah dengan berbagai metode, seperti pemberian pertanyaan, undian kartu nama, 
busana khusus yang digunakan audian dan sebagainya. 
 
Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada: 
  isi presentasi (ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh) 
  kesimpulan 
  cara presentasi 
 
 
 
 
Penggunaan Alat Audio-visual 
 
Bila menggunakan komputer, periksa apakah hardware-nya cocok dengan software yang 
hendak kamu gunakan. Periksa juga apakah dokumenmu bisa digunakan dengan versi 
software yang ada. 
 
Datanglah lebih pagi, serta periksalah apakah semua alat bantu yang hendak digunakan 
(audio, visual, komputer) bisa dilihat, didengarkan, dan dimengerti oleh semuanya. 
 
Gunakan huruf-huruf sederhana dan berukuran besar agar bisa dibaca dengan mudah 
(tampilan visual). 
 
Perlengkapi setiap pemikiran utamamu dengan material yang bisa ditunjukkan. 
 
Jangan membagikan kertas (handout), termasuk kerangka utama, sebelum presentasimu 
(atau pendengar akan terfokus untuk membacanya daripada mendengarkan  
presentasimu). 
 
Persiapkan untuk emergensi kondisi, jika peralatan Audio visual mengalami masalah, 
pada umumnya disiapkan slide transparan atau poster besar. 
   
 
Panduan Praktis 
 
PERSIAPAN DASAR 
 
 
Suasana hati. Simpati,kontak pendengar dan memahami suasana hati mereka. 
 
Suasana hati yang tepat : Profesionalisme Tingkat formalitas yang tepat Antusisme yang terkendali Presentasi yang tidak terlalu cepat Humor Jangan pernah meremehkan pendengar 
 
Suara : Suara adalah senjata utama pembicara. Mengeluarkan suara yang keras dan 
jelas tanpa harus berteriak. Yaitu dengan variasi kecepatan bicara, ketinggian 
nada bicara dan volume 
 
Tubuh : Menggunakan tubuh: mengatur posisi berdiri Hindari tangan masuk ketangan Kontak mata  
  Hinfari bergoyang kekiri/kanan Hindari memainkan alat tulis,kaca mata dan penunjuk waktu Hindari berjalan mondar mandir 
 
Alat Bantu : 
 
Pengaturan waktu : Sebaiknya mengeluarkan arloji saku dan meletakkannya disamping catatan. 
 
Penutup : Akhir presentasi sangat penting hampir sama dengan awal Penuh semangat Kesimpulan yang sesuai dengan presentasi 
 
Menghadapi pertanyaan: Mengantisipasi sebelumnya pertanAkhir presentasi sangat penting hampir sam
dengan awal Penuh semangat Kesimpulan yang sesuai dengan presentasi 
 
Menghadapi pertanyaan: Mengantisipasi sebelumnya pertanyaan yang mungkin ada. Mempersiapkan materi cadangan untuk mengantisipasi pertanyaan 
 
   
 
   

sejarah manajemen mutu

Pengendalian mutu pertama kali diperkenalkan oleh Ellias Whitney pada awal abad 19. Ia memperkenalkan pengendalian mutu dalam bentuk pengecekan barang-barang yang akan disampaikan pada pelanggan dengan cara memisahkan barang cacat dan barang yang tidak cacat baik dari segi penampilan dan karakteristik agar konsumen merasa puas karena mendapatkan barang kualitas baik (tidak cacat). Pendekatan ini disebut sebagai pengendalian mutu tradisional.


Pada tahun 1924, Dr. Walter Shewhart memperkenalkan bagan kendali control (control chart)dalam proses pengendalian mutu.Bagan ini bermanfaat untuk mengetahui apakah mutu produk yang dihasilkan berada pada batas yang dikehendaki. Ia berpendapat bahwa dengan menggunakan statistic control (dalam bentuk bagan) dapat mengurangi kegiatan inspeksi. Inspeksi dilakukan hanya pada sampel barang sehingga dapat mengurangi biaya pengendalian mutu/inspeksi. Fungsi pengendalian mutu ini mulai dikembangkan dalam berbagai perusahaan. 

Pada tahun 1950, Dr. W. Edward deming memperkenalkan konsep pengendalian mutu menyeluruh dalam perusahaan. Deming menekankan pentingnya statistic control dalam proses produksi dan perbaikan mutu produksi. Deming memberikan kontribusi dengan teori “14 Butir Untuk Manajemen”


Deming 14 Butir untuk Manajemen:
1. Menciptakan komitmen terhadap peningkatan produk dengan tujuan menjadi kompetitif, tetap dalam bisnis dan menyediakan pekerjaan.
2. Mengadopsi filosofi baru.
3. Menghentikan ketergantungan pada inspeksi masal untuk peningkatan mutu.
4. Mengakhiri praktek menghargai kerjasama bisnis berdasarkan harga.
5. Meningkatkan sistem produksi secara konstan dan selamanya untuk peningkatan mutu dan produktivitas.
6. Memberikan pelatihan yang sesuai bagi karyawan.
7. Meningkatkan kepemimpinan.
8. Mengusir ketakutan sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif bagi perusahaan.
9. Menghilangkan hambatan antar departemen.
10. Menghapuskan semboyan, desakan, dan target bagi karyawan.
11. Menghapuskan tujuan berdasarkan angka.
12. Menghilangkan hambatan terhadap kebanggaan atas hasil kerja.
13. Membangun program untuk pendidikandan pengembangan diri.

14. Melakukan tindakan dalam menghadapi perubahan/transformasi.


Deming dan Schewart mengembangkan konsep siklus PDCA (plan-do-check-action). Plan meliputi identifikasi masalah, memperoleh data, dan mengembangkan rekomendasi. Do meliputi penerapan solusi berbagai percobaan. Check berupa pengamatan setelah penerapan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai rencana. Act melibatkan kegiatan perubahan permanen jika hasilnya efektif bagi peningkatan atau kembali pada kondisi sebelumnya jika penerapannya bermasalah.


Pada pertengahan 1950-an, Dr. Joseph M. Juranmemperkenalkan Statistics Process Control. Juran menekankan pentingnya pendekatan keseimbangan menggunakan manajerial, statistic, konsep teknologi dan mutu. Juran juga menemukan diagram pareto. Diagram pareto adalah sebuah cara menggunakan diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi kritis tertentu dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak penting. Dan memopulerkan pekerjaan paretodengan menyatakan bahwa 80% permasalahan perusahaan merupakan hasil dari penyebab yang hanya 20%. Selain itu, Juran mengemukakan “Trilogi Proses Mutu”, yang terdiri dari perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan peningkatan mutu. 

Pada tahun 1961, Dr. AV Feigenbaum memperkenalkan konsep make it right at the first time .Konsep ini akan berkembang dan menjadi salah satu dasar Total Quality Management (TQM).


Pada tahun 1967, Dr. Kaoru Ishikawa menunjukkan Jepang bagaimana mengintegrasikan berbagai alat peningkatan mutu, terutama alat sederhana untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang dikenal dengan seven tools for quality control atau magnificent seven. Pada tahun 1943, Isikawa memperkenalkan diagram sebab dan akibat yang merupakan teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas. Dikenal juga sebagai konsep Quality Control System.


Pada tahun 1979, Phillips B. Crosby menekankan pentingnya pimpinan puncak untuk menciptakan iklim kerja yang nyaman dan meyakinkan bahwa mutu adalah misi pokok yang harus dicapai oleh organisasi. Dan bahwa karyawan di semua tingkatan dapat dimotivasi untuk mengejar peningkatan tetapi motivassi tersebut tidak akan berhasil kecuali disediakan alat untuk meningkatkannya.


Pada tahun 1980, Dr. Genichi Taguchi memperkenalkan model Taguchi. Metode ini bermanfaat dalam meningkatkan mutu karena memberikan: 
a. Suatu dasar dalam menentukan hubungan fungsionaldiantara produk yang dapat dikendalikan atau factor perencanaan jasa dan hasil dari suatu proses.
b. Suatu metode penyesuaian tujuan suatu proses dengan mengoptimalkan variable yang dapat dikendalikan

c. Suatu prosedur untuk menguji hubungan diantara kesalahan acak dalam proses dan varibilitas produk.


Taguchi juga memperkenalkan konsep robust design dan fungsi kehilangan dalam mutu. Konsep robust design menyebutkan bahwa produk harus dirancang untuk meningkatkan kinerja dengan meminimalkan efek dari penyebab variasi tanpa menghilangkan penyebabnya. Fungsi Kehilangan mutumenyatakan bahwa setiap produk harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, setiap penyimpangan dalam target merupakan kehilangan.


Pada tahun 1987, lahirlah suatu standar tentang sistem manajemen mutu yaitu ISO 9000, Quality Management System. ISO 9000merupakan suatu rangkaian standar yang terdiri dari:
• ISO 9000:2000, menguraikan dasar-dasar sistem manajemen mutu dan merincikan istilah bagi sistem manajemen mutu.
• ISO 9001:2000, erinci persyaratan dalam sistem manajemen mutu, bila organisasi perlu menunjukkan kemampuannya dalm menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelangan dan peraturan yang berlaku serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
• ISO 9004:2000, menyediakan panduan yang mempertimbangkan baik keefektifan maupun efisiensi sistem manajemen mutu.
• ISO 19011:2002, member panduan tentang pengauditan sistem manajemen mutu dan lingkungan.